Mojokertopos.com, MOJOKERTO : Seiring dengan program Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari alias Ning Ita dalam bidang Pariwisata berbasis Sejarah, tentunya makanan tradisional yang berupa Jajanan khas Mojokerto tak luput dari perhatian Wali Kota perempuan pertama ini. Upaya pelestarian kue tradisional ini disinergikan dengan pemulihan ekonomi bagi warga terdampak Covid-19 di Kota Mojokerto melalui inkubasi wirausaha kue berbahan beras.
Saat membuka inkubasi wirausaha di Workshop Alas Kaki Surodinawan pada Senin (20/9/21), Ning Ita menyampaikan bahwa warisan dari kearifan lokal bukan hanya bangunan, tapi juga makanan, kesenian dan kebudayaan yang harus dihidupkan kembali dalam rangka menterjemahkan tema Spirit of Majapahit.
“Sudah menjadi tugas bersama untuk melestarikan makanan tradional yang menjadi bagian dari warisan leluhur agar tetap dikenal dan diminati oleh banyak orang, Jangan sampai generasi akan datang tidak lagi mengenal jenis-jenis makanan tradisional” ujarnya.
Untuk itu Ning Ita berpesan agar makanan tradisional mampu bersaing dengan makanan dari Luar Negeri, Untuk itu maka perlu dilakukan inovasi terhadap makanan tradisioinal seperti bentuk, rasa dan kemasannya harus dibuat semenarik mungkin.
Ning Ita juga berpesan agar para peserta inkubasi usaha memiliki komitmen untuk belajar dengan sungguh-sunguh serta mempraktekkan apa yang telah dipelajari selama mengikuti inkubasi wirasusaha. Sehingga kedepan berbekal ilmu dari para narasumber jika dipraktekkan akan menjadi sumber penghasilan dan menjadi tambahan ekonomi bagi keluarga.
Dalam kesempatan itu Kepala Diskoukmperindag Mojokerto Kota Ani Wijaya melaporkan bahwa peserta inkubasi wirausaha bidang jajanan tradisional kali ini diikuti sebanyak 50 orang dari Kelurahan Wates dan Kelurahan Kedundung dengan narasumber dari Bilco Handmade Mojokerto Ilmia Shanti.(Tik/Adv)