Tes Swab di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Bisa Gratis, Begini Syaratnya |
Plt Direktur RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, Dr. Triastutik, SpA mengatakan jika sebenarnya alat PCR ini sudah dipinjamkan ke RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo pada tanggal 21 Juli 2020. Kemudian pada tanggal 23 Juli 2020 tim teknis dari Korea mendampingi Tim RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo untuk lebih memahami mengoperasikan alat PCR.
“Tepat di tanggal 3 Agustus 2020 alat PCR ini mulai beroperasi atau sudah sebulan ini. Dengan adanya PCR, kita bisa segera memberikan diagnosa pasa pasien. Kalau sebelumnya membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari karena hasil sample swabnya harus dikirim dulu ke Surabaya. Hasil tes swab juga keluar dalam 1 hari. Sedangkan kan untuk keuntungan yang lain, misal ada pasien yang meninggal, bisa diketahui langsung ia meninggal karna covid atau tidak,” ujar Dr. Triastutik.
Direktur PT. Solusindo Sistem Pratama, Agus Cahyo Wirawan mengatakan jika kami memberikan solusi dengan memberikan pinjaman alat PCR dari Korea untuk 7 rumah sakit di Jawa Timur.
“Banyak rumah sakit yang belum bisa mengoperasikan PCR karena belum punya tenaga operator yang bisa menggunakan PCR. Dan Kota Mojokerto ini patut ditiru, karena jauh-jauh hari sudah memberikan private mengoperasikan CSR sehingga kami hanya perlu mengasahnya lagi saja. Kemudian kendala kedua karna alat peranti seperti reagen dan sebagainya yang masih terbatas. Namun untuk kali ini, berapapun reagen yang diminta kami siap memberikannya secara gratis. Namun, ada syarat dari kami, yakni harus ada 5000 hasil swab setiap bulannya agar RSU Dr.Wahidin Sudiro Husodo bisa terus kami pinjami alat tes PCR,” ujar Agus.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau yang akrab disapa Ning Ita mengatakan jika selama sebulan pengoperasian alat tes PCR ada 389 pasien yang telah diuji sample swabnya.
“Kami belum berani memaksimalkan alat tes PCR di RSU Dr.Wahidin Sudiro Husodo karena di awal perjanjian kami hanya diberikan reaagen sebanyak 1000. Takutnya kalau kita pakai semua, disaat keadaan darurat kami tidak ada stok reagen lagi. Jika sekarang sudah berubah bisa meminta reagen berapapun itu kami siap memaksimalkannya,” terangnya.
Lebih lanjut, Ning Ita juga menyatakan bahwa Tes Swab di RSU Dr.Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto ini khusus untuk pasien yang reaktif saat di rapid test. Jadi tidak diboleh untuk mandiri atau dikomersilkan, sesuai perjanjian di awal dengan PT. Solusindo Sistem Pratama.
“Tapi setelah ini, kami akan rapat barangkali kedepannya bisa di gunakan mandiri atau dikomersilkan. Jadi selama hasil rapid nya reaktif otomatis hasil tes swab disini gratis, karena biayanya ditanggung Kemenkes. Kalau tes swab mandiri di rumah sakit Kabupaten Mojokerto itu biayanya 1,5 juta. Karena alat tes PCRnya juga di beli secara mandiri oleh Pemkab Mojokerto. Semoga mesin PCR yang dioperasionalkan di Mojokerto ini membawa keberkahan untuk kita semua,” tutup Ning Ita. (Tik)