Pemkot Mojokerto Lanjutkan Program BRS Guna Wujudkan Rumah Sehat dan Martabat

Pemkot Mojokerto Lanjutkan Program BRS Guna Wujudkan Rumah Sehat dan Martabat
Pemkot Mojokerto Lanjutkan Program BRS Guna Wujudkan Rumah Sehat dan Martabat

Mojokerto, mojokertopos — Pemerintah Kota Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kesejahteraan warganya secara menyeluruh. Salah satu langkah nyata adalah melalui kelanjutan Program Bedah Rumah Swadaya (BRS) yang menyasar rumah-rumah warga berpenghasilan rendah yang tidak layak huni.

 

Tahun 2025 ini, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (PUPR Perakim) yang dipimpin oleh Muraji, mengalokasikan anggaran sebesar Rp3.087.000.000 untuk membedah 137 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di berbagai wilayah kota. Langkah ini bukan sekadar renovasi fisik, melainkan juga bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.

 

Dalam sambutannya di kegiatan Sosialisasi Calon Penerima Program BRS yang digelar di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Jumat (13/6/2025), Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh hanya berfokus pada infrastruktur berskala besar. Pemenuhan kebutuhan dasar seperti tempat tinggal yang layak harus menjadi prioritas demi menciptakan masyarakat yang sehat, produktif, dan sejahtera.

 

“Tujuan utama program ini bukan untuk membangun rumah-rumah mewah, tetapi agar panjenengan semua punya tempat tinggal yang sehat dan layak huni. Karena kesehatan itu tidak ternilai harganya. Meskipun kita memiliki jaminan pengobatan gratis, tak ada satu pun dari kita yang ingin jatuh sakit. Lingkungan tempat tinggal yang sehat adalah kunci pencegahan,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota.

 

Ning Ita menjelaskan bahwa dalam program ini, setiap penerima bantuan akan mendapatkan dana sebesar Rp21 juta. Dana tersebut terbagi atas Rp17,5 juta untuk pembelian material bangunan dan Rp3,5 juta untuk biaya tukang. Namun, jika penerima bantuan memiliki kemampuan untuk membangun secara swadaya, dana untuk upah tukang dapat dialihkan untuk menambah kualitas material yang digunakan.

 

“Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini benar-benar efektif dan tepat sasaran. Selain itu, warga juga diberi keleluasaan dalam pemanfaatan dana, asalkan tetap sesuai dengan tujuan program, yaitu menciptakan rumah yang layak dan sehat,” jelasnya.

 

Saat Ditemui media ini dikantornya, Selasa (17/6/2025) Kadis PUPR- Perakim Muraji,ST, MS.i menjelaskan bahwa Program BRS menjadi salah satu wujud keberpihakan Pemerintah Kota Mojokerto terhadap masyarakat Kota Mojokerto yang berpenghasilan rendah. 

 

“Melalui kelanjutan Program Bedah Rumah Swadaya, diharapkan terwujud rumah yang sehat Diseluruh kota Mojokerto, kualitas hidup warga meningkat, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan yang lebih bersih, aman, dan nyaman” harapnya. 

 

Lebih jauh rogram BRS ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak fisik berupa perbaikan tempat tinggal, tetapi juga dampak sosial berupa peningkatan rasa percaya diri, semangat hidup, dan kebersamaan di lingkungan sekitar. Melalui program ini, pemerintah ingin menanamkan bahwa setiap warga berhak hidup bermartabat di rumah yang layak.

 

Dengan pengawalan langsung dari Dinas PUPR Perakim dan dukungan penuh dari masyarakat, Program Bedah Rumah Swadaya tahun ini diharapkan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan Mojokerto menjadi kota yang inklusif, sehat, dan humanis.(Tik)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *