Ponpes Amanatul Ummah Hadirkan Ribuan Kyai & Santri Dalam Peringati Hari Santri

oleh
oleh
Ponpes Amanatul Ummah Hadirkan Ribuan Kyai & Santri Dalam Peringati Hari Santri
Ponpes Amanatul Ummah Hadirkan Ribuan Kyai & Santri Dalam Peringati Hari Santri
banner 468x60

Mojokerto – mojokertopos.com : Dala memperknagti Hari Santri Nasional, Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Pacet memperingatinya setiap tanggal tanggal 22 Oktober dengan upacara dan berbagai penampilan seni santri dan dihadiri ribuan Kyai dan Santri dan Undangan lainnya, Selasa (22/10/2025) pagi hingga siang hari.

 

banner 336x280

KH Jazuli mewakili Gubernur Jawa Timur saat didaulat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Santri tersebut telah menyampaikan pesan dan apresiasi Ibu Gubernur Khofifah kepada seluruh Kyai, Ulama, Para Pimpinan Ponpes dan para santri di Amanatul Ummah Bendungan Jati Pacet Kabupaten Mojokerto.

 

“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mewakili Ibu Gubernur Jawa Timur, Ijin kami mengucapkan selamat memperingati Hari Santri Tahun 2025. Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para ulama, para kiai, pimpinan pondok pesantren, serta seluruh santri dan masyarakat yang dengan penuh sukacita merayakan momen ini. Semoga peringatan Hari Santri membawa keberkahan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia,” ungkap Pejabat asli Mojokerto ini.

 

KH. Ahmad Jazuli juga sempat menyampaikan rasa duka cita atas wafatnya sejumlah santri dalam musibah di Pondok Pesantren Al-Khoziny. Atas nama Gubernur juga menghaturkan terima kasih pada KH. Asep Saifuddin Chalim turut memberikan perhatian dan bantuan baik moral atau spiritual kepada para segenap korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren tersebut.

 

“KH. Asep Saefuddin kami kenal sebagai sosok Kyai yang sangat peduli dan dermawan. Beliau tidak hanya hadir memberikan dukungan moral, tetapi juga memberikan santunan hingga fasilitas umrah bagi keluarga korban. Semoga para santri yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ungkapnya.

 

KH. Ahmad Jazuli juga mengingatkan penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional berakar dari Resolusi Jihad tahun 1945 yang lalu. “Resolusi Jihad yang dicetuskan pada 22 Oktober 1945 membakar semangat perjuangan bangsa. Para santri, ulama, dan rakyat bersatu padu melawan penjajah, dengan keberanian tanpa rasa takut,” tegas mantan PJ Bupati Mojokerto ini.

 

Selaku Shohibul Bet, KH. Asep Saifuddin Chalim dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa transformasi pendidikan di Pondok Pesantrennya Amanatul Ummah. menurut Kyai kharismatik yang dikenal sebagai Ayah Bupati Gus Barra ini menjelaskan bahwa sistem pendidikan pesantren yang dikelolanya telah beradaptasi dengan kemajuan zaman tanpa meninggalkan nilai tradisi Islam.

 

“Transformasi pendidikan ini terus kami kembangkan. Tahun lalu saja, sebanyak 1.258 santri Amanatul Ummah diterima di perguruan tinggi negeri, baik di dalam maupun luar negeri — termasuk Jerman, Tiongkok, Mesir, Maroko, dan Tunisia. Sebanyak 65 santri diterima di fakultas kedokteran, bahkan ada yang di universitas pertahanan,” jelas Kyai yang dekat dengan Presiden Prabowo ini.

 

Pantauan media ini yang sejak pagi hingga siang, Kegiatan peringatan Hari Santri di Ponpes terbesar di Jawa Timur ini diakhiri dengan beragam penampilan seni santri. Meliputi drumband, parade budaya, tarian daerah, pembacaan puisi, dan teater santri yang sangat menarik yang dihadiri ribuan Kyai dan Santri serta para undangan lainnya diakhiri tradisi Kyai Asep dengan makan bersama dan memberikan bingkisan pada semua yang hadir.(Tik)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.