ANAK NKRI Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kabupaten Mojokerto, Tolak RUU HIP dan TKA China

Perwakilan pendemo audiensi dengan pejabat terkait

Mojokerto Pos-Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang sudah masuk di Program Legislasi Nasional (Prolegnas) menuai polemik di tataran masyarakat. ANAK NKRI (Aliansi Nasional Anti Komunis Negara Kesatuan Republik Indonesia) berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Mojokerto pada, kamis (2/7/20).

Para demonstran menginginkan agar RUU HIP segera di batalkan karena menurut mereka Ideologi Pancasila sudah final dan tidak boleh di utak atik lagi apalagi di ganti dengan ideologi lain. Selain itu, tuntutan demonstran yang kedua adalah tentang Kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) terutama TKA dari China.

Beberapa orator berorasi di atas mobil pick up. Salah satu orator dari FPI, Habib Abu Bakar Assegaf berpendapat bahwa RUU HIP harus benar-benar di batalkan bukan di tunda. Siapapun yang mendukung RUU HIP wajib diperangi.

“Kita betul-betul sangat kecewa dengan adanya RUU HIP ini. Oleh karena itu, kita berharap RUU HIP benar-benar di batalkan bukan di tunda. Ingat, siapapun yang mendukung RUU HIP ini, wajib kita perangi!.” Seru Habib Abu Bakar.

Tampak di lokasi, beberapa perwakilan demonstran masuk ke gedung DPRD Kabupaten Mojokerto guna melakukan audiensi dengan anggota DPRD Mojokerto.

Beberapa saat kemudian Ketua DPRD Mojokerto, Ayni Zuroh, SE, MM di dampingi oleh Kapolres Mojokerto Dony Alexander, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi juga Dandim 0815 Mojokerto Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, SH menghampiri massa demonstran. Ayni Zuroh lalu membacakan sejumlah keputusan hasil musyawarah dengan perwakilan demonstran tersebut. Hasil audiensi menyebutkan bahwa semua fraksi di DPRD Mojokerto menerima semua aspirasi para demontran. Termasuk penolakan RUU HIP dan Penolakan kedatangan TKA Ilegal dari China.

“Saya Ayni Zuroh dari PKB bapak, sama dengan panjenengan juga yaitu menolak RUU HIP. Kemarin PBNU juga menyatakan sikap menolak RUU HIP karena bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan kita. Tidak ada yang boleh meng utak atik Pancasila sebagai dasar negara kita ini. Yang kedua adalah masalah TKI ilegal yang masuk menggerogoti NKRI tercinta kita ini. Insya Allah, apa yang anda aspirasikan akan kita lanjutkan ke atas.” Ucap Ayni Zuroh di tengah-tengah para demonstran.

Seusai bubar di depan Kantor DPRD Kabupaten Mojokerto, massa aksi melanjutkan menuju Kantor DPRD Mojokerto Kota. (Tik)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *