Mojokerto, mojokertopos.com — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Mojokerto terus berbenah dan bertransformasi menuju layanan publik yang modern, transparan, dan berintegritas. Melalui sederet inovasi digital yang dihadirkan, instansi ini mempertegas komitmennya dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel, sekaligus mendukung program nasional Monitoring Centre for Prevention (MCP) yang digagas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Kepala Bapenda Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah, menegaskan bahwa digitalisasi menjadi kunci utama dalam reformasi pelayanan publik di bidang pajak daerah. “Kami berupaya menghadirkan sistem pelayanan yang cepat, mudah diakses, dan transparan, kamis (16/10/2025). Semua ini bagian dari langkah nyata menuju Zona Integritas serta mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK),” ujarnya.
Sebagai bentuk nyata transformasi tersebut, Bapenda meluncurkan empat inovasi digital unggulan, yakni SiPanjol, GIS-EL, SIP DEH, dan PESAN PAKDE. Keempat sistem ini saling terintegrasi dan menjadi fondasi utama dalam pengelolaan data serta pelayanan pajak daerah berbasis teknologi informasi.
Melalui SIP DEH (Sistem Informasi Pajak Daerah), Bapenda menghadirkan layanan berbasis WhatsApp Gateway yang memudahkan wajib pajak dalam melakukan konfirmasi data, verifikasi identitas, hingga menerima dokumen SPPT langsung melalui ponsel. Tak hanya itu, sistem ini juga berfungsi sebagai kanal komunikasi dua arah yang aktif memberikan informasi terkini seputar jadwal pembayaran, program keringanan, hingga pengumuman penting lainnya.
Sementara itu, inovasi PESAN PAKDE (Pelayanan Sambang Pajak Daerah ke Desa) dirancang untuk mendekatkan layanan pajak kepada masyarakat hingga ke pelosok desa. Melalui pendekatan jemput bola, petugas pajak datang langsung ke desa-desa untuk membantu proses pembayaran, konsultasi, hingga sosialisasi kebijakan pajak terbaru. “Dengan PESAN PAKDE, masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor. Kami yang hadir untuk melayani,” terang Nurul.
Selain itu, Bapenda juga terus mengoptimalkan SiPanjol (Sistem Pajak Online) yang telah berjalan dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Aplikasi berbasis Android ini memungkinkan wajib pajak mengakses data, memeriksa status pembayaran, serta melakukan transaksi pajak secara daring melalui integrasi dengan Bank Jatim. “SiPanjol telah mempermudah layanan pajak tanpa harus tatap muka. Proses administrasi menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien,” tambahnya.
Tak kalah penting, Bapenda juga menghadirkan inovasi GIS-EL (Geographic Information System – Electronic Layout), sebuah sistem peta digital interaktif yang menampilkan data objek pajak secara spasial dan real-time. Dengan GIS-EL, proses pemetaan, pemantauan, dan validasi objek pajak dapat dilakukan lebih akurat dan efektif. “Melalui GIS-EL, kami bisa memetakan potensi pajak baru, memperbarui data lapangan, serta meningkatkan akurasi penerimaan daerah,” jelas Nurul.
Empat inovasi digital tersebut menjadi bukti nyata keseriusan Bapenda Kabupaten Mojokerto dalam mengimplementasikan smart governance di tingkat daerah. Transformasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan pajak, tetapi juga memperkuat integritas aparatur dan memperluas jangkauan pelayanan publik hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
“Bapenda Kabupaten Mojokerto siap menghadapi era digital dengan pelayanan yang adaptif, efisien, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah pajak daerah dikelola dengan transparan untuk sebesar-besarnya kemanfaatan publik,” pungkas Nurul. (Den/Adv)












