Dibalik Bukber Barracuda & Puluhan Jurnalis, Tetap Bongkar Kasus Diknas Plus Gedung DPRD

Dibalik Bukber Barracuda & Puluhan Jurnalis, Tetap Bongkar Kasus Diknas Plus Gedung DPRD
Dibalik Bukber Barracuda & Puluhan Jurnalis, Tetap Bongkar Kasus Diknas Plus Gedung DPRD

Mojokertopos.com : Ada yang menarik dibalik Acara Buka Bersama Puluhan Jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis bersama Ketua Lembaga Kajian Hukum (LKH) Barracuda, Hadi Purwanto, S.T., S.H. pada Rabu (05/04/2023) yakni selain memberikan penjelasan resmi batalnya audiensi dengan Bupati juga bertekat tetap mengarap kasus Dinas Pendidikan juga bakal garap kasus Gedung DPRD Kabupaten Mojokerto.

 

Buka bersama di Kantor Lembaga Kajian Hukum Barracuda, Dusun Banjarsari, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto itu juga dimanfaatkan untuk mengatur strategi dan membongkar kasus hingga sampai diranah hukum hingga pelaku mendapatkan balasan sanksi hukum berat yang setimpal dengan perbuatan orang yang bermain KKN di Dinas Pendidikan dan DPRD Kabupaten Mojokerto.

 

Ketua Barracuda menerangkan, selain buka bersama, dirinya ingin menjelaskan mengapa audiensi kepada Bupati Mojokerto besok pada tanggal 6 April 2023 dibatalkan. “Sebenarnya kalau masalah kecewa, justru saya yang paling kecewa. Namun hikmahnya, yang jelas hari ini, calon-calon maling dana BOS ketakutan dengan gerakan Barracuda. Dan banyak pihak dari Kepala Sekolah SD dan SMP Negeri mengucapkan terima kasih kepada Barracuda,” jelas Hadi Gerung sapaan karib Ketua Barracuda.

 

Hadi Gerung menegaskan, bisa dikonfirmasi ke Kepala Sekolah, setelah adanya surat dari Barracuda dan pemberitaan yang viral, Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto dengan secepat kilat langsung mengembalikan password para Kepala Sekolah.

 

“Namun sayangnya, Ludfi Ariyono selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto malah membenturkan Barracuda dengan ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Mojokerto. Hal itu terbukti dengan adanya unras di tempat, jam dan hari yang sama dengan rencana audiensi kami yang telah menjadwalkan terlebih dahulu,” ungkap Hadi Gerung.

 

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya tidak mau membawa masalah ini berlarut-larut. Targetnya kita fokus meneliti Gedung DPRD Kabupaten Mojokerto yang kontraktornya adalah Ayub Busono yang merupakan pamannya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto dan juga menjabat sebagai Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Mojokerto.

 

“Nanti selesai pemotretan ratusan retakan gedung DPRD Kabupaten Mojokerto dan melakukan penelitian, kami akan berkirim surat ke BPK agar pamannya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto mendapatkan pelajaran yang berharga,” tandas Hadi Gerung.

 

“Sekali lagi saya tegaskan, Barracuda bukannya tidak berani dengan Pemuda Pancasila, kami hanya takut kepada Allah. Kami merupakan lembaga yang santun dan bermartabat yang menghormati saran-saran dari Kepolisian maupun Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto untuk membatalkan audiensi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pesan Hadi Gerung.(Tik)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *