MOJOKERTO – majalahmojokertopos.com : Komitmen Pemkot Mojokerto untuk membuat program dan kebijakan yang berpihak kepada kelompok disabilitas patut diacungi jempol. Karena tidak hanya berupa bantuan sosial yang digulirkan, namun juga dengan konsep pembangunan fasilitas publik dan layanan fasilitas umum yang ramah disabilitas, sesuai dengan tema HDI 2018, yakni “Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas”.
Sekdakot Mojokerto, Harlistyati mengatakan, kebijakan dan program pemda yaitu memberikan atensi kepada kelompok disabilitas dalam pembangunan Fasum dan layanan publik. “Semua intansi wajib menyediakan fasilitas pelayanan bagi mereka,” ujarnya, saat ditemui usai resepsi peringatan Hari Disabilitas Internaaional yang digelar Dinsos Kota Mojokerto, Senin (3/11/2018).
Menurut Harlistyati, Pemkot Mojokerto melalui Dinas sosial akan terus berupaya memfasilitasi semua kepentingan penyandang disabilitas guna ikut membangun Kota Mojokerto. ”Kita ingin mewujudkan partisipasi semua pihak, mereka juga punya hak setara dengan masyarakat lainnya. Seperti mendapatkan pelayanan dan hak untuk bekerja,” tambahnya.
Sementara itu, Sri Mudjiwati, Kepala Dinsos Kota Mojokerto mengatakan, peringatan HDI ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas untuk bersaing di era digital sekarang ini. ”Penyandang disabilitas baik sebagai penerima manfaat maupun agen perubahan, dapat mempercepat proses menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan serta mempromosikan masyarakat yang tangguh untuk semua,” ujarnya.
Sri Mudjiwati, Kepala Dinsos Kota Mojokerto juga mengatakan, di Kota Mojokerto ada 300 orang penyandang disabilitas yang terus diberi perhatian dan pelatihan-pelatihan khusus guna menyiapkan potensi diri bersaing dan turut membangun perekonomian masyarakat. (Tik/Adv)