PG GK Sepakat Kerjasama Publikasi Dengan PWMR, CSR Telah Tersalur

PG GK Sepakat Kerjasama Publikasi Dengan PWMR, CSR Telah Tersalur
PG GK Sepakat Kerjasama Publikasi Dengan PWMR, CSR Telah Tersalur

Mojokerto, mojomertopos.com : Satu catatan baru diukir oleh Organisasi Profesi Wartawan Persatuan Wartawan Mojokerto Raya (PWMR) setelah sukses kerjasama dengan Diknas, PUPR, Bapenda dan PKD Kabupaten Mojokerto, Ternyata permohonan audiency kepada Pimpinan Pabrik Gula Gempolkrep (PGGK) membuahkan hasil kesepakatan kerjasama Publikasi bahkan General Manager melalui Manager Humas sepakat PWMR dengan PWI Mojokerto Raya yang selama ini telah bekerjasama terlebih dahulu.

 

Ketua Persatuan Wartawan Mojokerto Raya (PWMR) Jayak Mardiansyah dalam membalas sambutannya Manager Humas dalam hasil Audiency, pada Rabu (1/10/2025) menyampaikan terima kasih atas kebijakan pihak PG Gempolkrep yang menyepakati kerjasama Publikasi dan memberi acungan jempol untuk manajemen PG Gempolkrep yang telah bersedia menyetarakan PWMR dengan Organisasi Wartawan lain yang selama ini telah menjalin kerjasama bisa seiring sejalan berkarya jurnalistik dan menjalankan profesinya masing-masing meski berbeda organisasi.

 

“Semoga kedepannya, sebanyak 25 anggota PWMR yang kami pimpin kedepannya bisa seiring sejalan dengan Teman2 media lainnya dibawah payung organisasi lain, PWMR kedepan tidak hanya kerjasama dibidang publikasi saja namun juga saling memberikan saran dan masukan serta kritikan yang membangun seperti yang telah kami lakukan hari ini, semuanya untuk kebaikan bersama dan kerjasama simbiosis mutualisme,” harap Wakil Kepala Biro Harian Pagi Pojok Kiri Mojokerto Jombang ini.

 

Dalam sambutan resminya Pimpinan PG Gempolkrep melalui Manager Humasnya, Taufan Pamungkas menyatakan, telah mempelajari dan menyikapi permohonan dari PWMR, sesuai putusan atasannya pihaknya siap mengakomodir permohonan kerjasama publikasi dari PWMR dan siap menyetarakan dengan organisasi wartawan yang selama ini telah bekerjasama dengan PG Gempolkrep.

 

“Kerjasama publikasi yang disetujui Pimpinan kami, nanti sifatnya ensidentil seperti teman-teman PWI selama ini. Bukan setiap bulan sebab keterbatasan anggaran kami, Insyaa Allah kami bersikap adil dan terukur, selalu membuka ruang yang luas pada PWMR maupun PWI untuk terus saling berkomunikasi dengan baik, kita sepakat saling memberikan saran dan masukan yang membangun,” terang Manager Humas Taufan Pamungkas yang didampingi koleganya Muroh.

 

Dalam acara perkenalan dan tanya jawab berjalan dengan antusias banyak canda tawa dan penuh dengan kemitraan, pantauan media ini hampir semua anggota PWMR yang hadir semua bertanya, memberi masukan bahkan ada beberapa wartawan yang mengkritisi sebagai bukti fungsi kontrol sosial pada PG Gempolkrep.

 

Dari keterangan Humas dan hasil pemutaran slide dari salah satu petugas Humas lainnya terungkap PG Gempolkrep yang menempati area lebih dari 28 hektar ini, mesin pabriknya sudah mengalami beberapa kali revitalisasi sejak pabrik dipegang pemerintah Belanda, sehingga kini sudah tergolong menjadi pabrik gula modern dan canggih dan lebih efisien, Namun ada kendala sampai sekarang pihaknya mengaku terjadi penumpukan stock gula digudangnya sehingga mengakibatkan tertundanya pembayaran pada mitranya para Petani tebu. Tumpukan Gula curah seberat 50 kilogram ini mencapai 30.000 ton lebih gula produksi 2025 yang tersimpan secara baik dan aman di gudang milik PG Gempolkrep dan mampu bertahan 2 tahun, dengan rincian kepemilikan gula tersebut 75 prosen milik petani tebu dan 25 prosen milik PG Gempolkrep.

 

“Perlu kami sampaikan terjadinya penumpukan atau Over stock di Pabrik kami terjadi diakibatkan banyak faktor mulai karena adanya persaingan dengan gula rafinasi dari luar negeri yang harganya lebih murah, juga diakui atau tidak karena dampak dari berdiri pabrik-pabrik gula swasta yang baru. Kami pastikan gula produksi tahun 2023 dan 2024 sudah terjual habis semua. Tinggal 30.000 ton lebih produksi gula 2025, barusan diambil pedagang 4000 ton, diperkirakan stock bakal habis pada bulan November-Desember 2025, stock jelang Nataru 2025 bakal laris manis, dan jelang Idhul Fitri awal tahun 2026 mendatang bakal bersih stock kami digudang ,” ujar Taufan.

 

Mewakili manajemen PG Gempolkrep, Taufan yang didampingi koleganya Muroh mantan Humas PG Ngadirejo Kediri berharap kegiatan PG Gempolkrep, kendala dan solusinya bisa terpublikasi dengan baik kedepannya dan pihaknya telah berhasil memberikan dan mengabulkan pengajuan-pengajuan CSR dari ring satu dekat pabriknya sesuainketentuan BUMN sebesar 2,5 Prosen dari keuntungan bersih PG Gempolkrep sebesar hampir 500 Juta kepada yang berhak dan dibantu agar dirasakan manfaatnya CSR tersebut untuk petani tebu dan para warga sekitar pabrik.

 

“Mari kita membangun kerjasama simbiosis mutualisme. Kita juga telah rutin memberikan CSR sebesar ratusan juta kepada desa sekitar pabrik yang diutamakan untuk pengembangan budidaya tebu. Mulai dari normalisasi sungai hingga pembangunan sumur artesis, guna memberi manfaat meningkatkan produksi tebu para petani tebu sekitar PG Gempolkrep” tutup Manager Humas PG Gempolkrep.(Tik)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *