Mojokertopos.com, Surabaya – Menteri Sosial Tri Risma harini mengaku sempat ketakutan melihat ramalan potensi tsunami di laut Jawa Selatan. Untuk itu, Risma mengingatkan masyarakat senantiasa waspada dan belajar mitigasi.
“Saya juga sempat ketakutan. Saya sempat vidcon dengan kepala dinas di sepanjang laut Jawa sisi selatan dan sampai ke Sumatra untuk antisipasi ramalan gempa 8,7 SR yang akan menimbulkan dampak tsunami 20 meter,” kata Risma dalam sambutannya saat meresmikan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Antarmoda Joyoboyo Surabaya, Sabtu (1/5/2021).
Risma juga menyebut penting bagi masyarakat untuk memahami langkah evakuasi dan mitigasi bencana. Untuk itu, Risma mengungkapkan sejumlah ciri-cirinya.
“Jadi cirinya adalah gempa kecil-kecil, itu sebetulnya terjadi di Aceh kemudian menimbulkan gempa besar,” ungkap Risma.
Selain itu, Risma juga berpesan kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi agar menyosialisasikan ke warga pesisir Surabaya agar tak terlena jika usai gempa diikuti laut surut dan kemunculan ikan di pantai.
“Saya minta tolong kalau ada laut surut di pantai, itu bukan keenakan kemudian ikannya keluar, tapi itu tanda bahaya yang harus diwaspadai. Saya telepon khusus ke Pak Eri, tolong disosialisasikan, jangan sampai warga tidak tahu jika itu tanda-tanda tsunami,” tambahnya.
“Pasti Allah memberikan jalan. Memang kita berada di ring of fire, megathrust yang impact-nya sangat terasa di sekarang ini. Karena itu warga Surabaya seluruhnya harus tetap menjaga kualitas lingkungan ini, saya sangat percaya bahwa semua yang terjadi adalah dampak global warming, yang terjadi itu kerusakan lingkungan yang ada di muka bumi ini. Karena itu mari terus kita jaga, karena semakin lama ramalannya akan semakin berat. Kondisi global warming ini akan sangat berat,” pesan Risma.(Yus)