Pendapatan Asli Daerah Tunjukkan Trend Positif, Kapala Bapenda Yakin Lampaui Target

Pendapatan Asli Daerah Tunjukkan Trend Positif, Kapala Bapenda Yakin Lampaui Target
Pendapatan Asli Daerah Tunjukkan Trend Positif, Kapala Bapenda Yakin Lampaui Target

Mojokertopos.com : Tercatat realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Mojokerto, menunjukkan trend makin positif. Hingga Minggu (29/9/2024), pendapatan yang masuk tercatat tembus 74,99 persen. Angka ini di atas target yang dipasang selama triwulan ketiga sebesar 74,18 persen.

 

Kepala Bapenda Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto, saat memberikan Keterangan Persnya, pada Selasa (29/10/2024) dikantornya mengatakan, realisasi penerimaan hingga September ini tercatat mencapai 74,99 persen atau senilai Rp 533,158 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 710,974 miliar.

 

’’Sehingga untuk penuhi target di tahun ini tinggal Rp 177,815 miliar, kami yakin Bapenda mampu memenuhi target yang telah ditetapkan,’’ ungkap Pejabat yang juga merangkap sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi ini.

 

Menurutnya, capaian realiasi PAD sebesar 74,99 persen ini melebihi dari target yang menjadi tahapan bulanan yang ditetapkan. Yakni, sebesar 74,18 persen dari Rp 710,974 miliar. ’’Sehingga realisasi PAD tahun ini lebih sebesar Rp 5,7 miliar atau 0,81 persen dari tahapan,’’ tambah Ardi menegaskan.

 

Atas capaian ini, Ardi sangat berterima kasih ke para wajib pajak. Sebab, hingga triwulan ketiga, realisasi PAD sudah mencapai tahapan target yang telah ditetapkan. Capaian ini tentu menjadi salah satu modal kuat dalam mencapai keberhasilan tujuan pembangunan daerah. Realisasi penerimaan PAD ini, lanjut Ardi terdiri dari berbagai sektor pajak. Meliputi, sektor pajak daerah sebesar Rp 301,793 miliar atau 77,57 persen, sektor retribusi daerah sebesar Rp 216,0 miliar atau 70,57 persen.

Selain itu, sektor hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan juga sebesar Rp 11,207 miliar atau 100 persen.

 

Sektor PAD yang sah sebesar Rp 4,1 miliar atau 95,56 persen. Khusus untuk sektor pajak daerah yang tembus Rp 301,793 miliar, lanjut Ardi, angka tersebut juga melebihi dari angka yang ditargetkan. Yakni, sebesar Rp 389,0 miliar atau 74,18 persen. ’’Capaian realisasinya lebih sebear Rp 14,162 miliar atau 3,64 persen dari tahapan bulanan,’’ beber Ardi.

 

Menurutnya, Capaian ini tak lepas dari inovasi dan optimisme Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam mencapai target penerimaan pendapatan hingga akhir tahun 2024. ’’Salah satu yang kani optimalkan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan melakukan mapping potensi baru untuk meningkatkan PAD di Kabupaten Mojokerto. Baik sektor pajak PPB ataupun sektor pajak lainnya,’’ tandasnya.

 

Ardi juga menambahkan bahwa optimalisasi peningkatan PAD ini sebagai komitmen Pemkab Mojokerto untuk tidak mengandalkan dana transfer dari pemerintah pusat saja. Ardi menegaskan, sekarang sudah saatnya menjadikan kemandirian fiskal bagi daerah dengan berbagai terobosan sambil memanfaatkan kemajuan teknologi. Langkah konkret yang sudah dilakukan Bapenda salah satunya dengan meluncurkan inovasi Geographic Information System Electronic (GIS-El 2.0). Aplikasi ini mampu menampilkan peta digital untuk objek pajak se-Kabupaten Mojokerto.

Melalui GIS-El, fiskus atau petugas pemungut pajak daerah mampu mendeteksi mana objek pajak yang sudah menjadi wajib pajak dan yang belum.

 

’’Fiskus juga dapat melihat perubahan objek pajak pada GIS-El 2.0. Dengan demikian, maka pendataan objek pajak bisa lebih akurat dan dapat mengoptimalkan PAD dari sektor pajak daerah,’’ Pungkas Ardi selaku Kepala Bapenda.(Tik/Adv)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *