Bangkalan – Seorang fotografer di Desa Dabung, Kecamatan Geger, Bangkalan Hayatunddin (32) tewas dibunuh Naridi (35) yang merupakan tetangganya sendiri. Pembunuhan itu dipicu karena tersangka cemburu melihat istrinya kerap diantar pulang korban.
Usai membunuh, tersangka berusaha kabur ke arah Surabaya. Namun, upayanya itu gagal, sebab tersangka berhasil diringkus di Jalan Raya Tangkel kawasan akses Jembatan Suramadu.
Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto mengatakan penangkapan tersangka tersebut berkat informasi dari masyarakat. Dari info tersebut kurang dari 12 jam pihaknya akhirnya menangkap tersangka.
“Pelaku berhasil ditangkap kurang dari 12 jam sejak kejadian. Kejadiannya sendiri terjadi pada sekira pukul 12.30 WIB,” ujar Didik , Selasa (5/01/2021).
Kapolres mengatakan, peristiwa pembunuhan itu sendiri terjadi pada Senin (4/1). Saat itu, tersangka mengetahui korban sedang duduk-duduk di warung tepat di seberang rumah tersangka.
Melihat korban di warung, lanjut Kapolres, tersangka kemudian mengambil celurit dari kamarnya. Tak banyak bicara, tersangka langsung membacok korban hingga dua kali dan mengenai paha bagian kiri.
Sedangkan korban yang terluka kemudian dibawa oleh para saksi menuju puskesmas setempat. Namun nahas, nyawa korban tak dapat diselamatkan.
“Sempat dibawa saksi yang ada di warung ke puskesmas Geger. Tapi meninggal di sana,” terang mantan Kapolres Pacitan itu.
Mendapat laporan adanya pembunuhan itu, Satreskrim Polres Bangkalan dan Polsek Geger kemudian melakukan penyidikan. Dari situ, polisi kemudian mendapatkan informasi bahwa tersangka akan kabur ke Surabaya melalui Jembataan Suramadu.
Tak ingin tersangka kabur lebih jauh, tim gabungan dari Polres dan Polsek kemudian melakukan pengejaran. Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengadangan di Jalan Raya Tengkel kawasan akses masuk Jembatan Suramadu.
“Kami akhirnya berhasil menangkap tersangka sekitar pukul 22.00 WIB di Jalan Raya Tangkel akses jembatan Suramadu Desa Burneh Kecamatan Burneh, Bangkalan pada saat tersangka hendak melarikan diri menuju arah Surabaya,” jelasnya.
Dikatakan Kapolres, saat pengejaran tersangka, pihaknya juga menyiagakan 1 unit peleton anggotanya di lokasi kejadian. Hal itu untuk mengantisipasi gejolak masyarakat setempat dan keluarga korban.
“Kami juga menyiagakan 1 peleton di TKP saat itu. Kami siagakan untuk antisipasi dari masyarakat. Namun setelah tersangka kami tangkap, pukul 23.00 WIB keadaan berangsur kondusif dan pasukan kami tarik kembali,” ujar Didik. (ric)