Mojokertopos.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto sukses menurunkan jumlah angka stunting di tahun 2022 ke angka 11,6% dari sebelumnya 27,4% di tahun 2021. Meski turun dari tahun sebelumnya, Pemkab Mojokerto terus berkomitmen mengentaskan kasus stunting hingga nol persen.
Hal tersebut disampaikan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/01). Ikfina juga berterima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto hingga mencapai 11,6% menurut hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.
Selain itu, Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu juga menegaskan akan terus berkomitmen melakukan terobosan program untuk menuju Kabupaten Mojokerto Zero Stunting.
“Terima kasih banyak untuk semua stakeholder yang berhasil menurunkan angka stunting. Harapannya nanti bisa mengentaskan kasus stunting di Kabupaten Mojokerto hingga nol persen,” ungkapnya.
Bupati Ikfina mengungkapkan percepatan penurunan stunting menjadi perhatian khusus yang dilakukan Pemkab Mojokerto. Berbagai program dan inovasi telah dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting agar semua anak di Bumi Majapahit tumbuh dan berkembang optimal dan mempunyai kecerdasan sehingga siap menghadapi masa depan.
Beberapa Inovasi program percepatan penurunan stunting itu diantaranya Inovasi Kampanye Minum Tablet Tambah Darah bagi remaja putri (Jum’at Ceria), Calon Pengantin Bermasa Depan Emas (Caping Mas), Inovasi Mantau Menu Gizi Bumil dan Balita (Mami Mita), dan inovasi Layanan Terpadu Pranikah (Laduni).
Tak hanya itu, Bupati yang berlatar belakang seorang dokter itu juga telah menyiapkan 2 aplikasi yaitu Aplikasi E-stunting dan aplikasi Si Penting untuk mendukung kinerja tim percepatan penurunan stunting (TPPS).
Sebagai informasi, Aplikasi E-stunting ini merupakan aplikasi yang dibangun untuk menyediakan data keluarga berisiko stunting di Kabupaten Mojokerto. Dalam aplikasi tersebut juga dapat dipantau bentuk pendampingan/treatment yang telah dilakukan OPD terkait dalam ikut mengatasi stunting sesuai indikator yang ditentukan. Sementara Si Penting merupakan aplikasi pendukung yang terintegrasi dengan E-stunting yang merupakan aplikasi survey/pendataan terhadap Panjang badan bayi, BB, lingkar kepala dan Visus.
“Ini semua adalah wujud komitmen kita, yang selaras dengan amanat Presiden RI Joko Widodo yang meminta pemerintah daerah memberikan penanganan stunting yang lebih baik” ujarnya. (Tik)