Mojokertopos.com : Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto kembali menjadi rujukan bagi daerah lain, kali ini dari Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Ponorogo yang melakukan studi referensi tentang pengelolaan informasi dan komunikasi publik. Rombongan yang dipimpin oleh Bambang Suhendro ini diterima oleh Santi Ratnaning Tias Pada Kamis, (29/9) di Ruang Command Center, Kantor Wali Kota Mojokerto, Jalan Gajah Mada 145.
Dalam kesempatan ini Santi menyampaikan bahwa pengelolaan informasi dan komunikasi publik ada pada bidang Pelayanan Informasi dan Komunikasi Publik (PIK) dan memiliki beberapa program-program unggulan yang terus dilakukan diseminasi kepada masyarakat.
“Yang pertama adalah PLID atau pengelolaan layanan informasi dan dokumentasi. Dalam kegiatan ini kami tentunya bersinergi dengan seluruh OPD sebagai kepanjangan tangan dari Diskominfo,” jelasnya.
Santi menambahkan bahwa komitmen seluruh kepala OPD dan sinergi yang sangat kuat dengan seluruh OPD menjadi kunci terwujudnya untuk memberikan layanan informasi kepada masyarakat. Terutama dengan adanya kewajiban bagi seluruh OPD untuk upload data terkait dengan dokumen pengadaan barang dan jasa. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa PPID di Kota Mojokerto juga memberikan layanan bagi penyandang disabilitas.
Santi juga menyampaikan dalam pengelolaan informasi dan komunikasi publik ada program Curhat Ning Ita yang menjadi media bagi masyarakat Kota Mojokerto untuk menyampaikan saran, masukan dan aduan kepada wali kota secara langsung. “Yang kedua adalah Curhat Ning Ita, Curhat Ning Ita yg merupakan bagian dari SP4NLapor! yang merupakan domain prefix dan penamaan lebih dekat di hati masyarakat Kota Mojokerto, dimana media ini menjadi tempat bagi seluruh masyarakat Kota Mojokerto untuk berkomunikasi secara langsung dengan wali kota,” terangnya.
Program unggulan ketiga adalah Telecenter Palapa yang berada di Mall Pelayanan Publik Gajah Mada. Dijelaskan oleh Santi bahwa Telecenter Palapa merupakan upaya yang dilakukan untuk akselerasi agar warga Kota Mojokerto melek digital. “Literasi digital menjadi penting bukan lagi sebuah opsi tapi menjadi kebutuhan,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Diskominfo Kabupaten Ponorogo Bambang Suhendro menyampaikan program unggulan Diskominfo Kota Mojokerto akan diadaptasi dan diadopsi di Kabupaten ponorogo.
“Niat kami adalah menirukan adap dan adop sehingga kami bisa mendapatkan manfaat dari Diskominfo Kota Mojokerto,” jelas Bambang.
Lebih lanjut pelantun tembang Bingget ini juga mengatakan bahwa saat ini bukan lagi era yang kuat menang terhadap yang lemah tapi yang cepat akan meninggalkan yang lambat. Ia juga menegaskan bahwa saat ini yang dibutuhkan adalah sebuah tim. “Era digital ini supertim adalah lebih dari superman, kuat tangan karena jari,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa untuk bisa maju harus mau menjadi bodoh, sehingga terus termotimasi untuk terus menuntut ilmu.
Turut menyambut jajaran Diskominfo dan Statistik Kabupaten Ponorogo antara lain Sekretaris Diskominfo Hasta Priyangga, Kabid Sandatik Wiyono. (Tik)