Mojokertopos.com, Sidoarjo – Mayat Andika Reza Rahmadani (14) yang ditemukan di parit Dusun Karangploso, Desa Gelang, Tulangan, Sidoarjo pada Kamis (4/3) ternyata korban pembunuhan. Polisi sudah menangkap dua pelakunya.
Pelaku ternyata tetangga dan teman korban sendiri. Motif dari pembunuhan itu adalah pelaku ingin memiliki motor dan HP korban yang masih duduk di bangku SMP. Pelaku adalah M Hafani (26) dan Wahyu Krisna (27), keduanya warga Wonoayu, Sidoarjo.
“Mereka tega membunuh tetangganya yang masih pelajar SMP ini hanya karena ingin memiliki sepeda motor dan handphone milik korban,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji, Senin (15/3/2021).
Sumardji menjelaskan pembunuhan itu telah direncanakan oleh dua tersangka. Awalnya tersangka berniat akan meracuni korban dengan menyiapkan minuman soda yang dicampur dengan obat sakit kepala. Namun rencana itu gagal. Kemudian korban diajak janjian di perempatan Pilang Wonoayu untuk pesta miras.
Setelah bertemu, korban disuruh menitipkan motornya di penitipan umum di sekitar perempatan Wonoayu. Kemudian mereka bertiga mengendarai mobil Daihatsu Granmax Nopol L 9791 W. Setiba di tempat yang sepi, salah satu tersangka meminta handphone milik korban. Namun korban menolaknya, sehingga mereka memaksa korban untuk menyerahkan handphone tersebut.
“Setelah korban menyerahkan handphone-nya, dua tersangka ini menjerat leher korban dengan sarung. Setelah mendengar bunyi krek dari leher korban, barulah kedua tersangka ini melepas sarungnya. Selanjutnya korban dibuang ke parit. Tidak puas, tersangka menginjak korban agar tenggelam. Melihat korban sudah tidak berdaya dua tersangka meninggalkan korban,” tambah Sumardji.
Kedua tersangka dijerat pasal 80 ayat 3 UURI No 35 tahun 2014 tentang perubahan. Atas UURI No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Serta pasal 340 KUHP Subs pasal 339 KUHP Subs pasal 338 KUHP.
“Kedua tersangka diancam hukuman seumur hidup,” tandas Sumardji. (Fan)
