Tingkatkan Kepedulian Lingkungan, SMPN 3 Mojokerto Buat Inovasi ‘Sumpah 3 Mpu’

Tingkatkan Kepedulian Lingkungan, SMPN 3 Mojokerto Buat Inovasi ‘Sumpah 3 Mpu’
Tingkatkan Kepedulian Lingkungan, SMPN 3 Mojokerto Buat Inovasi ‘Sumpah 3 Mpu’

Mojokertopos.com : Dalam rangka meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan, SMP Negeri 3 Mojokerto menginisiasi inovasi ‘Sumpah 3 Mpu’ yang merupakan akronim Sistem Pengumpulan Sampah SMP Negeri 3 Mojokerto. Saat jam istirahat pertama, siswa menyetor sampah daun ke pokja kompos, sedangkan sampah anorganik seperti botol bekas dan kotak susu disetor seminggu sekali pada hari Jum’at.

 

“Sampah-sampah daun yang sudah terkumpul diproses untuk dijadikan kompos lalu dijual. Sampah anorganik yang terkumpul dijadikan ecobrik, pot bunga gantung dan sebagian dijual ke BSI (Bank Sampah Induk). Hasil penjualan kompos dan sampah anorganik yang telah dipilah dibagikan kepada masing-masing kelas sesuai jumlah perolehan sampah daun dan sampah anorganik yang telah dikumpulkan, ” terang Kepala SMP Negeri 3 Mojokerto, Rejo, Senin (22/8/2022).

 

Dalam pengelolaan sampah, inovasi sumpah 3 Mpu menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) seperti pada umumnya. Kebaharuan yang membedakan inovasi ini dengan aksi peduli lingkungan lainnya yaitu terletak pada kekomprehensifan dalam pengelolaan sampah. Siswa bukan hanya diajak untuk mengumpulkan sampah. Namun juga diajak untuk memilah, mengolah, menjual, mendistribusikan hasil penjualan olahan sampah pada masing-masing kelas.

 

“Uang yang didapat masing-masing kelas ada yang digunakan untuk menjenguk teman yang sakit, mensubsidi pembayaran kegiatan study wisata siswa yang tidak mampu, memberi santunan saat melayat orang tua siswa yang meninggal dunia serta kegiatan sosial lainnya. Adanya inovasi ini, bukan hanya meningkatkan kepedulian lingkungan. Namun kepedulian sosial siswa juga meningkat,” imbuh Rejo.

 

Inovasi Sumpah 3 Mpu ini juga dapat mengasah kemampuan 4C (critical thinking, creatif, collaborative, dan communicative) pada siswa. Kemampuan 4C adalah kemampuan yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran abad 21. Critical thinking digunakan siswa untuk penjaringan ide terkait permasalahan sampah yang ada di sekitar. Creative thinking digunakan siswa untuk menciptakan ide agar dapat mengubah sampah menjadi barang yang layak jual, mencari ide pemasaran yang berbeda agar produk terjual banyak serta dapat menjangkau konsumen. Kemampuan collaborative digunakan siswa dalam proses mengolah sampah bersama siswa lain, dan Communicative digunakan siswa dalam proses menjual dan mempromosikan barang dari sampah kepada konsumen.

 

“Melalui inovasi ini kita berharap akan tercetak generasi bangsa yang berkarakter dan memiliki profil pelajar Pancasila, sejak adanya inovasi Sumpah 3 Mpu, setiap siswa sudah terbiasa mengambil sampah di zona yang sudah ditentukan untuk masing-masing kelas,” pungkas Rejo. (Tik)

 

 

 

 

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *